Gadgetholic – Selama lebih dari 30 tahun beroperasi di Indonesia, Samsung tak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga berkomitmen kuat terhadap pengembangan generasi muda melalui kegiatan CSR. Investasi ini berwujud dua program unggulan yang berfokus pada talenta digital dan teknologi:
- Samsung Solve for Tomorrow (SFT)
- Samsung Innovation Campus (SIC) Kedua inisiatif ini memainkan peran penting dalam membekali masyarakat Indonesia dengan keahlian teknologi yang diperlukan di era digital.
Samsung Solve for Tomorrow: Inovasi untuk Solusi Sosial

Diluncurkan pada 2023, SFT menantang pelajar dan mahasiswa menggunakan ilmu STEM untuk menciptakan solusi bagi masalah sosial di sekitar mereka. Program ini tidak hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga dibekali workshop design thinking, pembelajaran AI amplification, hingga mentoring dari karyawan Samsung dan para ahli.
Perjalanan SFT menunjukkan pertumbuhan signifikan. Tahun pertamanya diikuti 309 tim (1.087 peserta), bahkan mengantarkan Samsung meraih Platinum Award di ajang Global CSR & ESG Summit 2024. Antusiasme semakin meningkat pada 2025 dengan 2.603 pendaftar, menghasilkan ide-ide kreatif mulai dari konversi limbah plastik menjadi listrik hingga inovasi sport-tech untuk akses olahraga bagi perempuan dan penyandang disabilitas.

Samsung Innovation Campus: Talenta Digital Masa Depan
SIC hadir sejak 2019 untuk membekali generasi muda dengan keterampilan teknologi masa depan, seperti Coding, IoT, dan AI. Program ini menggabungkan teori, praktik, mentoring, dan studi kasus nyata industri. Hingga 2025, lebih dari 20.000 pelajar dan mahasiswa serta ratusan guru telah merasakan manfaatnya.
Peserta SIC tidak hanya mengembangkan keterampilan, tetapi juga menghasilkan karya nyata. Contohnya, Tim PawPal dari BINUS yang merancang perangkat IoT untuk mengurangi screen time anak-anak, serta Tim Daely dengan sistem deteksi kantuk berbasis AI dan IoT yang meraih Merit Award di Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA) 2024.

Karya Nyata Peserta
Berbagai inovasi lahir dari SFT dan SIC, seperti:
- Portable Kit D-Dimer Level Detector dari Universitas Brawijaya untuk deteksi risiko jantung.
- Dentalint, aplikasi pendeteksi karies gigi dari Universitas Gadjah Mada.
- HandsTalk, aplikasi penerjemah bahasa isyarat dari SMAN 1 Sidoarjo.
- Situs deteksi gejala demensia dari MAN Insan Cendekia Serpong.

Komitmen Samsung
“Samsung konsisten mendampingi perjalanan Indonesia menuju masyarakat digital. Kami bangga program Samsung Innovation Campus dan Samsung Solve for Tomorrow telah menjangkau ribuan pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah, memberi mereka pengalaman langsung bagaimana teknologi bisa membawa perubahan positif di lingkungannya,” ujar Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia.
Dengan memperluas cakupan tema dan peserta setiap tahunnya, SFT dan SIC tidak hanya menjadi program edukasi, tetapi juga wadah lahirnya inovator muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan global serta mendorong terciptanya masa depan digital yang inklusif dan berkelanjutan.